Selain itu, terdapat peluang besar dalam mengembangkan industri otomotif di Indonesia, yaitu apabila melihat data rasio kepemilikan mobil di Indonesia baru sekitar 99 unit per 1.000 orang. Sementara itu, di negara kompetitor lainnya seperti Malaysia, rasionya 490 unit per 1.000 orang dan Thailand 275 unit per 1.000 orang.
"Kendati demikian, angka yang rendah itu bisa menjadi peluang, karena artinya ada ruang untuk tumbuh itu benar benar ada. Apalagi kalau dibandingkan dengan total populasi negara, sehingga Neta bisa melihat Indonesia sebagai pusat untuk ekspor,” kata Menperin.
Adapun pasar ekspor kendaraan listrik yang perlu dijajaki oleh Neta antara lain ke negara-negara wilayah ASEAN dan Oseania. “Kami melihat adanya peluang untuk melakukan ekspor ke Australia, karena di sana adalah negara dengan setir kanan. Mungkin secara ekonomi bisa menguntungkan, dan diharapkan juga produksinya bisa di Indonesia,” ujarnya.
Menperin juga berharap Neta melakukan riset pasar terhadap selera masyarakat Indonesia, sehingga produk yang dihasilkan dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.
(RFI)