Lebih lanjut dia mengatakan pihaknya tengah menguji kelemahan maupun kelebihan kedua layanan tersebut. Dia menyebut daya serap PT pos akan lebih cepat akan tetapi memiliki biaya layanan setiap transaksi.
Berbeda dengan himbara tanpa biaya administrasi. Namun jika tak tersalurkan, uang akan mengendap, berbunga sehingga lama untuk kembali ke kas negara.
"Resiko seperti ini harus kita pertimbangkan, apakah mendesak himbara untuk segera menyalurkan atau segera memerintahkan kepada himbara untuk kembalikan uang negara kepada kas negara karena tidak mampu menyalurkan,"ujarnya.
"Kalau di PT pos begitu sampai di PT pos sudah langsung besoknya sudah langsung delivery. Cuma permasalahannya apakah PT pos itu langsung delivery kepada KPM atau betul-betul sesuai, kita akan uji,"ujarnya.
Menurutnya pengujian ini dapat memberikan opsi Kemensos dalam memilih layanan penyaluran bansos ke depan.