"Penanaman ini digelar dengan menggunakan varietas numbu serta benih yang berasal dari Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementan," tutur Syahrul.
Tak hanya meminta bantuan dari kalangan perbankan secara langsung, Syahrul juga meminta kalangan petani untuk tak ragu dalam mengakses fasilitas kredit khusus yang telah disiapkan pemerintah dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Di hadapan para petani dan pejabat daerah Konawe Selatan, Syahrul meminta kalangan petani tersebut untuk dapat memanfaatkan fasilitas KUR untuk menanam sorgum.
"Mau pakai berapa dana KUR? Ayo, satu hektar tanaman sorgum itu menghasilkan Rp30 juta. Dia sangat menguntungkan, karena bisa juga kita gunakan sebagai substitusi gandum, yang 90 persen kebutuhan kita masih impor," tutur Syahrul.
Dengan potensi pasar yang demikian menjanjikan, lanjut Syahrul, menanam sorgum juga memiliki sejumlah keuntungan di lapangan, lantaran jenis tersebut terbilang lebih tahan terhadap cuaca, dengan kebutuhan pupuk, air hingga modal tanam yang lebih terjangkau dibanding tanaman jagung.