IDXChannel - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menghadiri World Economic Forum yang berlangsung di Davos, Swiss. Dalam forum tersebut iya mempromosikan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki Indonesia. Sehingga kedepan Indonesia tidak lagi menjual barang mentah atau yang disebut dengan hilirisasi industri.
Menurut Bahlil, untuk syarat Indonesia untuk menjadi negara maju adalah penguatan di sektor industri hilir. Karena hal tersebut bisa menjadi substitusi impor yang saat ini masih cukup tinggi di Indonesia.
"Sebab Indonesia untuk menjadi negara maju hilirisasi untuk menciptakan nilai tambah dan menjadi substitusi impor adalah satu keharusan, karena itu kita sudah melakukan diskusi secara detail," ujar Bahlil dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (24/5/2022).
Bahlil mencontohkan misalnya pada sektor batu bara yang saat ini hanya dijual mentah keluar negeri sebagai sumber energi listrik. Namun melalui forum ekonomi dunia itu bahlil bakal membawa investasi ke Indonesia untuk bisa mengolah menjadi pengganti Gas LPG.
Menurutnya saat ini belanja LPG Indonesia dari luar negeri atau impor setiap tahunnya mencapai Rp100 triliun dengan total Belanja 6-7 juta tol pertahun. Dari total Belanja tersebut, paling tidak negara memberikan subsidi sebesar Rp70-80 triliun per tahun.
"Kalau kita mampu mengcover secara baik untuk substansi impor itu bisa kita melakukan efisiensi, per 1 juta ton efisiensi kita bisa 4 triliun," sambungnya.
Selain itu Bahlil juga menyebut metanol, yang saat ini 80 persen kebutuhan dalam negerinya masih di datangkan dari impor. Nantinya industri tersebut bakal di bangun di Kalimantan, sehingga diharapkan bisa menekan angka impor.
Disektor pertambangan juga bahlil menyebut telah menawarkan untuk mengelolanya bersama negara luar adakah nikel, bauksit, dan timah. Kedepan pengelola nikel bakal menjadi cikal bakal pembuatan baterai mobil listrik.
"Kita minta agar hilirisasi yang terjadi di sektor komoditas tambang, seperti nikel, kemudian bauksit dan timah, serta batu bara ini menjadi bagian terpenting," tutup Bahlil. (RAMA)