IDXChannel - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan harga batu bara yang tinggi mendorong perusahaan tambang menjual komoditas itu ke luar negeri. Alhasil, stok di dalam negeri terancam defisit.
Arifin mengatakan perusahaan tambang menjual batu bara ke luar negeri karena ingin mengantongi pendapatan lebih besar. Apalagi, ada disparitas antara harga domestic market obligation (DMO) sebesar USD70 per ton dengan harga acuan internasional.
“Tapi ini mengakibatkan potensi industri dalam negeri bisa mengalami kekurangan pasokan,” ujar Arifin saat rapat dengan Komisi VII DPR RI, di Komplek Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (9/8/2022).
Arifin mengatakan, tingginya harga batu bara disebabkan oleh peningkatan permintaan dari India dan Cina untuk memenuhi kebutuhan pasokannya. Selain itu, ada pula dampak dari keputusan Uni Eropa untuk mengurangi pemakaian batu bara secara bertahap akibat harga gas dari Rusia tinggi setelah negeri beruang merah tersebut berkonflik dengan Ukraina.