IDXChannel - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM Arifin Tasrif meresmikan produksi minyak perdana Banyu Urip Infill Clastic Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur. Minyak perdana tersebut keluar dari salah satu sumur dalam perencanan pemboran 5 sumur infill dan 2 sumur clastic oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).
"Minyak perdana yang peresmiannya kita saksikan hari ini merupakan minyak yang diproduksikan dari sumur B13 sebesar 13.300 barel, yang merupakan sumur pertama dari proyek ini," ujar Arifin dalam keterangan tertulis, Jumat (9/8/2024).
Proyek Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) memiliki sasaran untuk memproduksikan perkiraan tambahan minyak sebesar 42,92 juta barel minyak atau millions barrel oil (MMBO) melalui pengeboran 7 sumur di Lapangan Banyu Urip yakni 5 sumur infill dan 2 sumur clastic (dimana 6 Sumur akan tajak di 2024 dan 1 Sumur akan tajak di 2025).
Lapangan Banyu Urip saat ini berkontribusi 25 persen produksi migas nasional dengan kegiatan pemboran sumur infill dan clastic ini diperkirakan dapat menambah produksi sekitar 40-60 juta barel dengan rata-rata produksi 20.000 hingga 30.000 barel per hari sehingga bisa menahan laju penurunan produksi (decline).
"Di lapisan infill ini diperkirakan akan tambahan kurang lebih 40-60 juta barel, kita ambil dulu untuk menahan penurunan atau decline dan yang kita ambil hari ini dari sumur B-13 sebesar 13.300 barel dan kelihatannya masih bisa lebih," kata Arifin.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menambahkan, setelah sumur pertama B13 berproduksi diharapkan kuartal 4 2024, sumur kedua yaitu sumur B12 menyusul onstream sesuai target Work Program & Budget (WP&B).