Langkah ini, kata dia, merupakan gagasan Presiden agar bagaimana memaksimalkan tanah Lapas yang sangat strategis seperti Cipinang dan Salemba untuk dimanfaatkan menjadi perumahan rakyat khususnya setelah dilakukan ruislag dengan tata kelola dan aturan yang benar.
"Hal ini dilakukan sebagai komitmen konkret Presiden Prabowo mewujudkan Program 3 Juta Rumah rakyat (membangun dan merenovasi) selain kuotanya semakin meningkat, kualitasnya semakin bagus dan tempatnya strategis. Dengan pemanfaatan Lapas menjadi perumahan jangan sampai negara tidak diuntungkan, dan juga bisa digunakan untuk sebuah rumah rakyat. Itu saja intinya," kata Maruarar.
"Ini rapat kami yang kedua kali, untuk membahas bentuknya seperti apa, dan langkah-langkah berikutnya. Nanti kita akan dapat ada arahan, ini kan kita rapat serius, setiap minggu kita rapat. Ini adalah arahan yang kedua ya," tandasnya.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut para pengembang dari PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Harun Hajadi, Sinarmas Land Herry Hendarta, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) Adrianto Adhi, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) Sutopo, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) Stefanus Ridwan, Paramount Land Eko Wibowo, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) Nitik Hening, Lyman Group (Kota Baru Parahyangan) Ryan, Albertus Tommy Pranoto dan Yunan Wirahadikusumah.
(Dhera Arizona)