sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Meski Tak Sebesar Bulan Lalu, Inflasi AS Diproyeksi Bertambah 0,2 Persen

Economics editor Yulistyo Pratomo
10/08/2022 14:58 WIB
Meski melambat, namun inflasi di AS diproyeksi tetap akan mengalami kenaikan hingga 0,2 persen.
Meski Tak Sebesar Bulan Lalu, Inflasi AS Diproyeksi Bertambah 0,2 Persen. (Foto: MNC Media)
Meski Tak Sebesar Bulan Lalu, Inflasi AS Diproyeksi Bertambah 0,2 Persen. (Foto: MNC Media)

"Secara keseluruhan, perubahan harga konsumen dari tahun ke tahun jauh di atas target dan kemungkinan akan tetap cukup tinggi selama beberapa bulan mendatang untuk mempertahankan suku bunga tetap pada lintasan naik," kata Rubeela Farooqi, kepala ekonom AS di High Frequency Economics, dilansir dari Reuters pada Rabu (10/8/2022). 

Lonjakan harga konsumen AS ini terjadi karena sejumlah faktor seperti kekacauan rantai pasokan global, adanya stimulus pemerintah dalam penanganan Covid-19, dan terjadinya perang Rusia-Ukraina. 

Di sisi lain, tingkat inflasi biaya sewa masih menunjukkan persistensinya yakni biaya tempat tinggal mencakup sekitar 40% dari ukuran IHK inti. 

“Di antara bentuk inflasi yang paling persisten adalah inflasi sewa ... mengingat bahwa harga sewa spot membutuhkan waktu untuk menyaring stok unit yang disewa, kami memperkirakan inflasi sewa CPI sangat kuat bulan lalu," kata Michael Feroli, kepala ekonom AS di JP pada Reuters, Rabu (10/8/2022).

Pada pasar tenaga kerja AS masih berlangsung sangat ketat dan turut menaikkan upah tenaga kerja yang berkontribusi pada harga layanan yang lebih tinggi. The Fed mengkhawatirkan percepatan inflasi pada sektor jasa akan jauh lebih sulit untuk diurai. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement