sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Meski Terbantu Diskon PPN, Pasar Properti Masih Jauh dari Stabil

Economics editor Michelle Natalia
30/06/2021 22:22 WIB
Pergerakan pasar properti sejak pandemi terjadi di awal 2020 memperlihatkan pola yang tidak stabil.
Meski Terbantu Diskon PPN, Pasar Properti Masih Jauh dari Stabil. (Foto: MNC Media)
Meski Terbantu Diskon PPN, Pasar Properti Masih Jauh dari Stabil. (Foto: MNC Media)

"Pasar akan melihat faktor ketidakpastian yang semakin tinggi. Berdasarkan catatan Indonesia Property Watch, pasar properti sempat anjlok sampai 50,1% di awal terjadinya pandemi di triwulan 1 tahun 2020," ungkap Ali.

Penurunan ini dipercaya bukan dikarenakan pasar kehilangan daya beli, melainkan terganggunya mobilitas konsumen yang ingin membeli properti. Karena transaksi properti tidak bisa sepenuhnya dilakukan secara online. Setiap pembeli properti pastinya harus dan ingin merasakan atau melihat secara fisik bangunan dan lingkungan dari properti yang akan dibelinya. 

"Ini yang membuat pasar properti akan sangat terpengaruh bila dilakukan pengetatan PPKM/PSBB.
Bila pengetatan ini dilakukan, maka diperkirakan pasar perumahan akan mengalami pertumbuhan lebih rendah lagi dibandingkan tahun 2020. Paling tidak diperkirakan pasar akan terkontraksi 5-10% dibandingkan tahun 2020," tambahnya.

Di sisi lain kebijakan stimulus bidang properti akan sedikit membantu menstabilkan pertumbuhan pasar properti, meskipun tidak dapat dipastikan akan mendongrak penjualan bila terjadi pengetatan yang terlalu lama. 

“Meskipun stimulus properti yang diberikan sangat signifikan berpotensi mengangkat pasar properti, namun belum dapat dipastikan sepenuhnya akan meningkatkan nilai transaksi bila situasi pengetatan berkepanjangan. Namun bila kondisi mereda, pastinya stimulus ini menjadi salah satu generator utama untuk membuat properti mengalami peningkatan yang luar biasa,” ucap Ali. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement