Di sisi lain banyak pengembang khususnya di skala menengah sampai kecil masih berjuang untuk meretrukturisasi utang nya. Diperkirakan sebagian besar pengembang tidak akan lolos bila restrukturisasi tidak diperpanjang menyusul beberapa saluran cash in pengembang yang semakin terganggu.
"Beberapa proses akad dan pertanahan semakin terganggu dikarenakan banyak instansi melakukan WFH ditengah tingkat pandemi yang meninggi. Tanpa mengurani optimisme yang ada, realitas tetap harus dipertimbangkan agar tidak ‘kecolongan’ dari faktor-faktor negatif yang mungkin akan berdampak ke depan," pungkas Ali. (TYO)