“Visi INALUM untuk menjadi big player dalam market aluminium nasional dan global harus didukung oleh seluruh pemangku kepentingan, karena INALUM merupakan satu-satunya perusahaan peleburan dan pengolahan aluminium yang dimiliki oleh Indonesia. Dukungan tersebut tentunya dapat menjadikan INALUM mampu memenuhi kebutuhan aluminium di Indonesia yang mencapai 500.000 ton pertahun,” ujar Lamhot.
Sinergi dan kolaborasi menjadi kunci dari INALUM untuk bisa terus lebih besar dari sekarang. Sehingga INALUM tidak saja ada sebagai sebuah perusahaan, tetapi juga sebagai entitas yang memberikan manfaat di lintas sektor.
Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PT PLN (Persero) Muhammad Iqbal Nur menyatakan siap untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan PT INALUM (Persero) demi mewujudkan hilirisasi, industrialisasi, dan kebermanfaatan yang berkelanjutan untuk Indonesia.
“PT PLN (Persero) sebagai salah satu BUMN yang bergerak dalam penyediaan energi mendukung dan siap bersinergi dan berkolaborasi bersama PT INALUM (Persero) untuk meningkatkan kapasitas produksi sekaligus sebagai langkah kami untuk bisa memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya untuk sektor industri dan masyarakat di Indonesia,” ujar M.Iqbal.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementrian ESDM RI Rida Mulyana. Ia menyebut bahwa Kementrian ESDM terus mendorong langkah-langkah strategis dari pelaku industri khususnya BUMN untuk bersinergi, mempercepat hilirisasi, dan meningkatkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan dalam setiap kegiatan operasionalnya, sehingga dapat mempercepat visi hilirisasi industri nasional.