"Ini akan kita mulai Januari, karena Triwulan II (2023) bapak presiden akan mengajak investor untuk menawarkan di daerah mana saja yang akan dibangun investor," lanjutnya.
Lebih lanjut Menteri Basuki beberapa investor tertarik untuk membangun beberapa fasilitas pendukung, seperti kesehatan, pendidikan, MICE, hingga perumahan.
"Pertama investasi di sektor pendidikan, terdapat 41 hektare pada zona 1B, terdiri dari perguruan tinggi, sekolah internasional, hingga lembaga riset swasta," lanjutnya.
Sedangkan untuk pembangunan fasilitas kesehatan ada 29 hektare minat dari investor untuk pembangunan rumah sakit nasional terpadu dan rumah sakit lainnya.
"Ada investasi pada sektor perumahan seluas 155 hektare, pada zona 1A dan zona 1B untuk kawasan residensial," kata Menteri Basuki.
Selanjutnya ada juga minat investasi untuk pembangunan fasilitas perkantoran dari MICE masing-masing 14,4 hektare dan 26 hektare di area KIPP.
"Investasi pada fasilitas perkantoran, jasa, dan komersil seluas 14,4 hektar meliputi areal perkantoran BMN, ritel, outlet dan departemen strore, investasi pada area MICE seluas 26 hektare di KIPP, pada area kepadatan tinggi dan pada area kepadatan sedang,” jelasnya.
(FRI)