IDXChannel - Kelangkaan minyak goreng curah kemasan subsidi pemerintah Minyakita di sejumlah pasar tradisional yang ada di Kabupaten Bandung Barat (KBB), membuat banyak konsumen yang beralih ke minyak goreng curah tanpa kemasan.
Imbasnya, pedagang mengaku saat ini penjualan minyak goreng curah tanpa kemasan melonjak drastis. Kebanyakan adalah konsumen yang beralih, karena tidak mendapatkan Minyakita yang harganya telah melebihi HET yang ditetapkan pemerintah.
"Konsumen awalnya nanyain Minyakita, tapi karena enggak ada sekarang banyak yang beralih ke minyak goreng curah tanpa kemasan," kata salah seorang pedagang di Pasar Panorama Lembang, Iman Hadiman (45), Sabtu (4/2/2023).
Dia mengaku sudah sekitar empat hari tidak menjual minyak goreng kemasan subsidi, Minyakita. Selain karena sudah tidak ada lagi pasokan dari distributor dan sales, stok yang selama ini ada di tokonya sudah habis dibeli konsumen.
Konsumen berani membeli Minyakita meski harganya sekarang dijual antara Rp15 ribu sampai Rp16.500 per liter. Namun ketika Minyakita tidak ada, dirinya beralih membeli minyak goreng tanpa kemasan. Satu karton isi 12 liter dibelinya Rp190 ribu lalu dijual eceran setengah liter per bungkus.
"Harga minyak goreng curah tanpa kemasan juga harganya naek, biasanya Rp165 ribu per 12 liter sekarang Rp190 ribu. Jadi saya jual ke konsumennya Rp16 ribu per satu liter dan dalam sehari bisa menjual 60 liter," sebutnya.
Pedagang lainnya, Lia Setiana (46) mengaku sejak Minyakita langka, banyak konsumen yang beralih ke minyak curah tanpa kemasan. Kebanyakan mereka adalah konsumen dari kalangan pedagang atau pemilik warung yang untuk dijual lagi.
"Sekarang, minyak curah tanpa kemasan juga jadi ikut naik karena banyak yang beli, bisanya nyari ukuran seperempat liter atau setengah liter," kata dia.
(YNA)