Dari dua pemicu itu, jelas dia, yang terjadi di Majalengka cenderung ke arah panic buying. "Sebenarnya (pengiriman) normal, tapi ya itu, begitu datang langsung abis. Ada semacam punic buying, tapi levelnya masih rendah lah," papar dia.
Untuk mengantisifasi kondisi itu berlanjut, jelas dia, pihaknya sudah meminta pengelola toko untuk mengingatkan warga agar membeli minyak sesuai dengan kebutuhan. Hal itu dinilai perlu, agar peredaran minyak itu lebih merata.
"Kami kemarin monitoring, pembelian dibatasi. Kami juga meminta para karyawan, tolong diingatkan," jelas dia.
Terpisah, salah satu petugas minimarket di Kelurahan Babakan Jawa, Kecamatan Majalengka mengatakan, pengiriman minyak ke tokonya berjalan lancar. Kendati demikian, diakuinya ada pengurangan pengeriman Minyak dari gudang.
"Biasanya sekitar 100 pics, sekarang sekitar 60 pics," jelas dia.
Diakuinya, para karyawan sejatinya sudah mengingatkan calon pembeli terkait batas maksimal pembelian. Namun, tidak menutup kemungkinan ada calon pembeli yang meng-akal-i agar bisa mendapat lebih dari batas pembelian itu.