sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Minyakita Dilarang di Ritel Modern, Aprindo Pastikan Tak Ada Shifting Konsumen Premium 

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
24/02/2023 10:43 WIB
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyayangkan penutupan pintu distribusi Minyakita ke ritel modern oleh pemerintah.
Minyakita Dilarang di Ritel Modern, Aprindo Pastikan Tak Ada Shifting Konsumen Premium  (Foto: MNC Media)
Minyakita Dilarang di Ritel Modern, Aprindo Pastikan Tak Ada Shifting Konsumen Premium  (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyayangkan penutupan pintu distribusi Minyakita ke ritel modern oleh pemerintah. 

Padahal kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mandey, konsumen yang biasa membeli minyak goreng premium tidak semuanya pindah ke minyakita.

"Kami sangat menyayangkan. Karena akhirnya ritel tidak dapat lagi. Walaupun dibilang ada shifting konsumen minyak premium ke Minyakita kami tidak dapatkan datanya. Maksudnya gini bahwa tidak ada observasi data yang mengatakan betul saya biasa beli premium kemudian pindah ke Minyakita, di ritel konsumennya tidak begitu," terang Roy saat dihubungi, Jumat (24/2/2023).

Roy berujar, berdasarkan observasinya, masyarakat yang biasanya membeli minyak goreng premium tetap membeli jenis tersebut meskipun ada pilihan minyakita di rak penyimpanan. 

Artinya, minyakita memang dibeli oleh masyarakat kurang mampu namun lebih memilih membeli di ritel modern karena jaraknya lebih dekat dengan rumah.

"(Konsumen yang membeli) premium tetap membeli premium. Karena apa, mereka sudah biasa pakai minyak goreng itu, nah mereka mau shifting ke Minyakita itu rasanya bisa beda, atau kualitas makananya bisa beda, mana mau. Jadi alasan terjadi shifting tidak terjadi. Saya enggak tahu di luar ritel. Tapi kalau shifting konsumen yang minyak goreng premium ke Minyakita itu tidak ada datanya," tegasnya.

Roy menjelaskan, minyakita laris manis di ritel modern sebelum pelarangan pemerintah karena segmentasi konsumen ritel modern sekitar 15-20 persen menengah ke bawah dan letak rumahnya tidak jauh dari ritel modern. 

"Yang rumahnya deketan dengan supermarket, ngapain beli jauh-jauh beli Minyakita," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Mendag Zulhas menegaskan Minyakita yang saat ini tengah dipersiapkan oleh produsen minyak goreng sebanyak 450 ribu ton per bulan akan fokus disebarkan di pasar tradisional. Artinya, tidak disebar lagi di ritel ataupun marketplace (e-commerce). Hal ini guna mengantisipasi kelangkaan stok seperti yang terjadi saat ini. 

"Sekarang saya sudah bilang, langkah pertama tambah dulu, kemarin 300 ribu ton per bulan sekarang tambah jadi 50% jadi 450 ribu ton. Kedua, Minyakita udah nggak boleh lagi di jual di online kita suruh jualnya di pasar," ujar Zulhas saat ditemui awak media di Hotel JS Luwansa Jakarta, Kamis (2/2/2023).

(DES)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement