"Pemerintah kan sudah memberikan kemudahan membangun satu pabrik minyak makan merah setiap 1 hektar perkebunan sawit rakyat. Ini harus kita desak. Seperti contohnya pabrik minyak makan merah yang ada di Sumatera utara itu kan sudah hampir tiga bulan diundur. Nggak jelas kapan itu mulai diresmikan oleh pemerintah," ujarnya.
Selain itu, pabrik minyak goreng yang digadang-gadang dari Kementerian Pertanian juga hingga saat ini belum muncul wujudnya. Padahal, menurut dia, proyek Kementerian Pertanian ini sangat bagus untuk mendongkrak Tandan Buah Segar (TBS) yang dipergunakan untuk produksi minyak goreng.
"Kenapa ini enggak kita buat. Supaya bisa tersebar ke semua central perkebunan sawit rakyat dari Aceh sampai Papua. Ini akan membantu meringankan distribusi jika dia dari Sumatra harus dikirim ke Papua atau pulau-pulau lainnya yang terpencil," pungkas Gulat.
(FRI)