"Belum ada bukti yang menunjukkan subvarian ini menyebabkan penyakit yang lebih serius ketimbang subvarian lainnya. Bahkan beberapa ahli menyebut BA.2.75 itu subvarian yang paling tidak mematikan," jelasnya
Melihat unggahan Prof Zubairi, sampai bulan Juli kemarin Indonesia masih belum masuk ke 10 negara yang sudah mendeteksi BA.2.75. "Apakah sudah ada di Indonesia? BA.2.75 telah dilaporkan di sekitar 10 negara, dan Indonesia belum termasuk di dalamnya. Subvarian ini pertama kali ditemukan di India," tutup Prof Zubairi. (RRD)