IDXChannel - Ditemukannya subvarian baru dari Omicron bernama BA.2.75 di India kembali menarik perhatian publik karena disebut lebih bahaya dan jauh lebih menular.
Menurut Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof, Dr. Zubairi Djoerban, SpPD KHOM nama Centaurus bukan nama julukan dari organisasi kesehatan dunia (WHO). Hal tersebut disampaikannya dalam cuitan diakun sosial media pribadinya.
"Yang saya tahu ini bukanlah nama resmi dari WHO. Belum diketahui siapa yang memberi julukan itu. Yang jelas, Centaurus adalah makhluk mitologi Yunani yang berwujud setengah manusia, setengah kuda," kata Prof Zubairi, dikutip dari akun Twitternya @profesorzubairi, Kamis (11/8/2022)
Melansir dari Times of India bahwa Centaurus atau BA.2.75 ditemukan pertama kali di India. Namun sejauh ini, WHO dikatakan Prof Zubairi masuk ke dalam pengawasan WHO atau Variant of Concern (VOC).
Apakah Amat Menular dan Berbahaya?
Menurut Prof Zubairi bahwa belum ada bukti yang menunjukkan subvarian BA.2.75 bisa menyebabkan penyakit lebih serius. Hal itu juga dikatakan beberapa ahli kalau ini tidak mematikan.