Sunit K. Singh, seorang Professor of Molecular Immunology and Virology dari Institute of Medical Sciences, Banaras Hindu University, menerangkan bahwa karena memiliki sifat mampu menghindar dari sistem imun dan punya kemampuan mengurangi efek terapi antibodi monoklonal, mutasi ini jadi sangat mengkhawatirkan.
"Karena kemampuan yang dimiliki seperti itu, satu dosis vaksin saja tidak cukup untuk menawarkan perlindungan pada tubuh," tegas Prof Singh di laman The Conversation.
Lantas bagaimana mereka yang sudah divaksin 2 dosis, apakah efeknya juga sangat rendah untuk melawan varian Delta Plus?
"Pada mereka yang sudah menerima dua dosis vaksin, bukti ilmiah mengungkapkan bahwa 2 dosis menghasilkan antibodi yang cukup untuk menekan infeksi dan simtomatik, serta penyakit parah yang timbul jika virus tetap menyerang tubuh," paparnya.
"Penting untuk diketahui bahwa sebagian besar vaksin Covid-19 yang ada sekarang itu tidak memberikan kekebalan sterilisasi mutlak, tetapi bekerja untuk mengurangi keparahan penyakit," tambah Prof Singh. (NDA)