IDXChannel - Vaksinasi menjadi upaya yang tetap harus dilakukan sekalipun varian baru banyak bermunculan. Vaksin Covid-19 masih dianggap cukup mampu memberi perlindungan dari keparahan penyakit jika terpapar virus.
Ditemukannya varian Delta Plus di 2 wilayah di Indonesia sudah sepatutnya menjadi perhatian utama semua orang. Bukan hanya masyarakat dengan memperketat protokol kesehatan, tetapi pemerintah juga agar meningkatkan testing genom untuk melacak evolusi virus.
Salah satu sifat yang dimiliki varian Delta Plus diterangkan Epidemiolog Griffith University, Australia, Dicky Budiman, adalah resisten terhadap terapi antibodi bahkan pada mereka yang sudah divaksin. Artinya, orang yang sudah divaksin tetap memiliki risiko terpapar varian dengan simbol AY.1 tersebut.
"Varian Delta Plus ini resisten terhadap terapi antibodi, varian ini juga mengikat sangat kuat di reseptor ACE 2 yang artinya penularannya sangat cepat dan mudah. Pada beberapa obat uji, varian ini diketahui resisten serta bisa menurunkan efikasi respons antibodi tubuh. Bahkan pada orang yang sudah divaksinasi," ujar Dicky saat diwawancarai MNC Portal, Selasa (27/7/2021).
Menjadi pertanyaan sekarang apakah vaksin Covid-19 yang tersedia hingga saat ini cukup kuat melawan varian Delta Plus?