Pasien pertama dari virus Langya diketahui setelah melakukan metode genom LayV dari usap tenggorokan, yang diambil dari pasien pertama yaitu seorang wanita berusia 53 tahun. Virus itu dinamai menurut sebuah kota bernama Langya, di Shandong, tempat asalnya.
Selama masa penelitian, para peneliti menemukan 35 orang yang terinfeksi LayV, sebagian besar petani, dengan gejala mulai dari pneumonia berat hingga batuk. Sebagian besar pasien mengatakan dalam kuesioner, mereka terpapar binatang dalam waktu satu bulan setelah gejala mereka muncul.
Uniknya dalam penelitian, para peneliti tidak menemukan bukti kuat penyebaran LayV di antara orang-orang. Juga tidak ada kelompok kasus dalam keluarga yang sama, dalam rentang waktu singkat atau dalam jarak geografis yang dekat.
“Dari 35 kasus, tidak ada satu pun yang terkait,” ujar Wang.
(FRI)