Sebelumnya, pada panen raya di Maros, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo didampingi langsung oleh Presiden Joko Widodo untuk menyaksikan secara simbolis bahwa panen raya telah tiba. Pada kesempatan tersebut, Presiden juga menyebutkan bahwa masuknya panen raya ini akan berdampak pada pembentukan harga beras di pasar.
"Kita harapkan itu (menaikkan harga beras di pasar), panen, panen, panen, kemudian masuk ke rice Mill (penggilingan), keluar menjadi beras, segera masuk ke pasar, artinya kalau suply banyak, melimpah, itu otomatis, teorinya pasti harga turun, kalau suply kurang otomatis harga naik," kata Presiden Jokowi dikutip kanal YouTube, Sekretaris Presiden, Kamis (30/3/2023).
Sebagai informasi, panen padi di Sulawesi Selatan pada bulan Maret 2023 ini mencapai 139.622 hektare dengan prakiraan produksi yakni 692.911 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 399.085 ton beras.
Sedangkan untuk perkiraan panen padi di bulan April mendatang mencapai 174.609 hektare dengan prakiraan produksi mencapai 869.113 ton GKG atau setara 500.839 ton Beras. Adapun untuk bulan Mei perkiraannya mencapai 85.576 hektare, dengan produksi mencapai 422.188 ton GKG atau setara 243.481 ton beras.
Secara umum, gambaran padi Provinsi Sulawesi Selatan memiliki luas Baku Sawah seluas 654.818 hektar dengan luas panen mencapai 1.038.084 hektar dan produksi padi mencapai 5.360.169 ton GKG atau setara 3.075.860 ton Beras.