IDXChannel - Aplikasi MyPertamina mendapat keluhan dari masyarakat karena ketidaksesuaian data, meski demikian Pemerintah saat ini terus melakukan pendataan terhadap kendaraan yang berhak mengonsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi melalui program pendaftaran kendaraan lewat MyPertamina. Untuk mendorong penyaluran BBM subsidi jenis solar dan pertalite agar tepat sasaran,
Program yang mulai diterapkan sejak Juli 2022 hingga kini sudah menembus jumlah pendaftar sebanyak 1 juta kendaraan. Namun, beberapa pendaftar mengeluhkan terjadinya ketidaksesuaian antara BBM dan kendaraan yang didaftarkan.
Contohnya, kendaraan Suzuki Karimun yang terdaftar dengan bahan bakar biosolar. Kemudian, Isuzu Panther yang seharusnya berbahan bakar biosolar, malah terdaftar menjadi pengguna pertalite.
Menanggapi perihal tersebut, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan bahwasanya hal ini perlu dilakukan penelusuran lebih dalam dengan melakukan cek pada nomor polisi kendaraan, dan kesesuaian data yang diinput pemilik kendaraan.
“Itu harus kita cek, kalau ada nomor polisinya, bisa kita lihat apa benar (sesuai) dengan data yang diinput,” kata Irto kepada awak media, Jumat (9/9/2022).
Namun demikian, ia mengimbau agar pengguna kendaraan yang mengalami masalah dalam melakukan pendaftaran di MyPertamina bisa langsung menghubungi contac center Pertamina di nomor 135.
"Pemilik kendaraan (yang jenis BBM-nya tidak sesuai spesifikasi kendaraan) bisa melaporkan ke PCC 135 dengan melampirkan copy STNK-nya, untuk disesuaikan. Bila ada masukan atau ada yang ingin ditanyakan, silahkan disampaikan ke Pertamina Contact Center 135,” ujar Irto.
Sebagaimana diketahui, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan bahwa penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi melalui MyPertamina terhadap kendaraan roda 4 ini akan lebih tepat sasaran. Pasalnya, nanti tiap kendaraan akan memegang 1 QR Code saat membeli BBM.
Saat pengguna kendaraan itu hendak mengisi BBM, maka ia wajib memindai QR Code yang dimiliki dengan mesin EDC di SPBU Pertamina. Sehingga, ketika jenis kendaraan yang bisa mengisi BBM bersubsidi telah ditentukan pemerintah, khususnya untuk Pertalite, maka Pertamina sudah bisa mengatur sesuai CC-nya.
"Misalnya yang berhak hanya CC tertentu itu kita bisa langsung set dari kantor pusat, dari command center, jadi kita kunci. Jadi ketika kendaraan QR Code itu di-taping di EDC kita dan CC melebihi ketentuan, maka dispensernya enggak bisa ngocor," pungkas Nicke. (FHM)