“Selain itu, seluruh pelayanan terminal peti kemas kami kedepannya akan memiliki standar pelayanan yang sama sesuai dengan kelas masing-masing, hal ini tentunya memudahkan kontrol dan monitoring baik bagi kami selaku operator maupun pengguna jasa kami,” tambah Arif Suhartono.
Menandai satu tahun pasca penggabungan awal Oktober lalu, Pelindo meluncurkan sistem operasi pelabuhan peti kemas terintegrasi yang disebut Terminal Operating System (TOS) Nusantara.
Sistem tersebut digunakan untuk merancang, mengendalikan, memantau, dan membuat laporan seluruh aktivitas pelabuhan seperti bongkar muat, penumpukan, relokasi, serta pengaturan gerbang (gate in - gate out). Sistem baru itu telah digunakan di Terminal Petikemas Tanjung Priok, Terminal Petikemas Makassar, dan secara bertahap akan dioperasikan pada terminal lain di Indonesia.
“Standarisasi bisnis dan pelayanan kedepannya diharapkan dapat memberikan kontribusi pada penurunan biaya logistik secara bertahap. Pada akhirnya, efisiensi biaya logistik ini dapat membantu meningkatkan perekonomian nasional,” tutup Arif.
(DES)