IFG juga membukukan laba bersih senilai Rp3,44 triliun. Jumlah ini naik 0,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pendapatan bersih holding berasal dari kenaikan pendapatan underwriting, pendapatan jasa keuangan dan pengelolaan gedung, kenaikan hasil investasi, serta pendapatan lain-lain, terutama penerimaan denda sumbangam wajib pada Jasa Raharja.
Sementara, pendapatan konsolidasi premi bruto pada tahun lalu mencapai Rp26,84 triliun atau naik 0,5 persen. Adapun dikontribusikan oleh IFG Life Rp840 miliar, PT Jaminan Kredit Indonesia atau Jamkrindo Rp578 miliar, dan Jasa Raharja Rp212 miliar.
"Pendapatan premi bruto mengalami kenaikan 0,5 persen. Prognosis pada 2022 ini Rp26,84 triliun, disumbang dari seluruh anak usaha kami, terutama yang cukup signifikan dari IFG Life, Jamkrindo, Jasa Raharja," tuturnya.
(DES)