sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Naik ke Candi Borobudur Harus Pakai Sandal Khusus, Ini Penjelasan Menparekraf

Economics editor Novie Fauziah
07/02/2023 13:53 WIB
Sandal upanat ini terbuat dari anyaman daun pandan, sehingga dapat mendukung upaya mencegah peningkatan tingkat keausan batu candi.
Naik ke Candi Borobudur Harus Pakai Sandal Khusus, Ini Penjelasan Menparekraf. Foto: MNC Media.
Naik ke Candi Borobudur Harus Pakai Sandal Khusus, Ini Penjelasan Menparekraf. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan bagi wisatawan yang akan mengunjungi dan naik ke atas Candi Borobudur, maka kini diharuskan untuk mengenakan sandal upanat.

Alas kaki ini akan disiapkan secara khusus untuk menjaga struktur candi tersebut.

Sandal upanat ini terbuat dari anyaman daun pandan, sehingga dapat mendukung upaya mencegah peningkatan tingkat keausan batu candi. Terlebih pada bagian batu tangga dan batu di setiap lantainya.

Selanjutnya, kata Sandiaga, keberadaan upanat dipastikan akan memberikan dampak yang luas bagi masyarakat karena produksi sandal ini sepenuhnya dilakukan masyarakat sekitar (UMKM). 

"Di (desa) Majaksingi, (produksi Upanat) sudah dipesan kepada UMKM dan mereka siap memproduksi dengan kapasitas 1.000 sampai 1.200 per hari, sesuai dengan jumlah pembatasan wisatawan yang akan menaiki candi setiap harinya," kata Sandiaga saat ditemui di kawasan Borobudur, dikutip Selasa (7/2/2023).

Nantinya pengunjung bisa mendapatkan sandal ini ketika mengambil paket wisata konservasi Candi Borobudur yang mana cara pendaftarannya melalui online atau situs resmi.

Untuk paket tersebut, wisatawan mancanegara (wisman) direncanakan akan dikenakan biaya sekitar Rp500.000 dan Rp100.000 untuk wisatawan nusantara (wisnus).

Sementara itu untuk kepastian kapan diluncurkan paket wisata ini, Sandiaga mengungkapkan PT Taman Wisata Candi (TWC) selaku pengelola yang akan menentukannya, mulai dari tanggal hingga jenis paket yang bisa dipilih oleh calon wisatawan.

"Penetapan akan dilakukan oleh TWC sebagai pengelola. Kami sudah mengujicobakan dan memberikan feedback, bahwa ini sudah layak dibuka kembali. Kami menyerahkan sepenuhnya ke TWC untuk meluncurkan (paket wisata edukasi dan konservasi) kepada publik," ujar Sandiaga. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement