Otoritas perumahan di Baoding, kota utara tempat Xu berasal dan tempat perusahaan induk Jiadengbao Real Estate terdaftar, mengatakan November lalu, pemerintah kota dan komite Partai Komunis telah membentuk sebuah kelompok untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Jika pemerintah benar-benar ingin melindungi mata pencaharian masyarakat, dan melanjutkan pembangunan, kami akan pulang," kata Xu.
Ancaman Kredit Macet
Pembangunan apartemen yang belum selesai telah memicu aksi kolektif yang belum pernah terjadi sebelumnya. Didorong oleh media sosial, pada akhir Juni, ribuan pembeli rumah di setidaknya 100 kota mengancam akan menghentikan pembayaran hipotek untuk memprotes pembangunan yang terhenti.
“Pasar properti secara keseluruhan sangat sensitif terhadap kasus apartemen yang belum selesai karena 90% rumah baru yang dibeli di China dibeli saat masih dalam pembangunan,” kata Yan Yuejin, direktur riset di Shanghai E-House.
“Jika masalah ini tidak diselesaikan, akan mempengaruhi transaksi properti, kredibilitas pemerintah, dan dapat memperburuk masalah utang pengembang,” tambahnya.
Kemerosotan properti China yang dalam, bersama dengan gangguan yang disebabkan oleh tindakan anti-COVID yang ketat, menyeret ekonomi terbesar kedua di dunia itu dalam pelambatan.
(FRI)