Dampak sepinya bandara penumpang ini juga terlihat dari papan reklame kosong di kompleks bandara itu. Baik di luar, gerbang utama ataupun di dalam, papan iklan banyak tak terisi.
Ini juga mengisyaratkan sektor iklan di kawasan bandara itu makin meredup. Informasi yang dihimpun, mahalnya sewa reklame dan videotron di sana tak sebanding dengan hasil, karena memang aktivitasnya tak terlalu ramai.
“Mudah-mudahan pihak bandara membuat gebrakan agar sektor bisnis bergairah,” katanya.
Salah satu penumpang dari Jakarta bernama Andi Irawan, menyebut Bandara Ahmad Yani memang saat ini jauh lebih baik dibanding sebelumnya, dari segi fasilitas, lokasi maupun infrastruktur. Dia mengaku sering berkunjung ke Semarang, merasakan jumlah penumpang makin sedikit.