IDXChannel - Laporan Bank Dunia menunjukkan bahwa negara-negara berkembang secara keseluruhan menghabiskan USD1,4 triliun atau sekitar Rp22 ribu triliun untuk membayar utang luar negeri pada 2023.
Menurut laporan International Debt Report yang dirilis pekan ini, suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan jumlah uang yang harus dikeluarkan negara-negara berkembang untuk membayar utang luar negeri mereka.
Kondisi tersebut menekan anggaran banyak negara berkembang di bidang-bidang penting seperti kesehatan, pendidikan, dan lingkungan.
"Tekanan keuangan paling berat dialami negara-negara paling miskin dan rentan," kata Bank Dunia dalam pernyataannya, dilansir dari Business Report pada Jumat (6/12/2024).
Negara-negara termiskin ini menghabiskan USD96,2 miliar untuk membayar utang mereka pada 2023. Meskipun pembayaran pokok menurun hampir 8 persen menjadi USD61,6 miliar, biaya bunga melonjak menjadi USD34,6 miliar tahun lalu, level tertinggi sepanjang masa.
“Lembaga multilateral telah menjadi tali penyelamat terakhir bagi negara-negara termiskin yang berjuang untuk menyeimbangkan pembayaran utang dengan pengeluaran untuk kesehatan, pendidikan, dan prioritas pembangunan utama lainnya," kata Kepala Ekonom Grup Bank Dunia Indermit Gill.
“Di negara-negara miskin yang sangat terlilit utang, bank pembangunan multilateral kini bertindak sebagai pemberi pinjaman terakhir," katanya. (Wahyu Dwi Anggoro)