Tak hanya itu, Indonesia juga siap memfasilitasi perusahaan-perusahaan asal AS yang beroperasi di Indonesia, dari sisi perizinan dan insentif. Ekspor critical minerals dan kemudahan prosedur impor produk-produk AS juga ditawarkan delegasi RI dalam pertemuan tersebut.
Airlangga menekankan Indonesia terbuka dengan investasi dari AS. Namun, dia menegaskan pendekatan yang dilakukan Indonesia tetap mengutamakan proyek business to business (B2B). Dia mempersilakan investor AS untuk masuk ke sektor-sektor seperti pendidikan, teknologi, ekonomi digital, dan jasa keuangan.
Indonesia menjadi salah satu negara yang diterima paling awal dalam negosiasi tarif dengan AS di samping Vietnam, Jepang, dan Italia. Pasalnya, Indonesia secara aktif melakukan pendekatan dengan pemerintah AS.
(Rahmat Fiansyah)