Di pendanaan, dia geram lantaran serapan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) nelayan hingga 2022 baru mencapai Rp 2,1 triliun. Padahal, total KUR yang dianggarkan pemerintah mencapai Rp 388 triliun.
Lalu, serapan PNM Mekaar pun baru menyentuh angka Rp1,6 triliun dari total alokasi yang disediakan pemerintah sebesar Rp 46 triliun.
Erick mengingatkan bahwa nelayan memegang peran penting bagi masa depan ekonomi dan kedaulatan pangan bangsa. Dia mencatat 54 persen asupan protein nasional merupakan kontribusi nelayan melalui produk ikan dan makanan laut lainnya.
Karena itu dia siap membangun ekosistem perikanan Indonesia lewat kolaborasi antara BUMN, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kelautan dan Perikanan, hingga Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI). Erick juga bakal mendorong BUMN seperti Himbara, Perindo, Perinus, hingga PNM untuk terlibat dalam ekosistem tersebut.
Dia juga menyarankan para nelayan mulai mencari opsi lain dalam mencari ikan, salah satunya lewat budidaya. Hal ini sebagai alternatif dan langkah antisipatif dalam pencarian ikan di laut yang kerap diliputi ketidakpastian tangkapan.