sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Neraca Pembayaran Indonesia Surplus di Kuartal III-2021, Ini Rinciannya

Economics editor Kunthi Fahmar Sandy
19/11/2021 10:27 WIB
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III 2021 mencatat surplus sehingga menopang ketahanan eksternal.
Neraca Pembayaran Indonesia Surplus di Kuartal III-2021, Ini Rinciannya (FOTO:MNC Media)
Neraca Pembayaran Indonesia Surplus di Kuartal III-2021, Ini Rinciannya (FOTO:MNC Media)

"Kinerja positif tersebut terutama dikontribusikan oleh surplus neraca barang yang makin meningkat, didukung oleh kenaikan ekspor nonmigas sejalan dengan masih kuatnya permintaan dari negara mitra dagang dan berlanjutnya kenaikan harga komoditas ekspor utama di pasar internasional," beber dia. 

Selain itu, defisit neraca jasa tercatat lebih rendah, antara lain disebabkan oleh perbaikan kinerja jasa transportasi yang didukung oleh meningkatnya penerimaan jasa freight sejalan dengan peningkatan aktivitas ekspor. Di sisi lain, defisit neraca pendapatan primer meningkat akibat kenaikan pembayaran imbal hasil investasi langsung yang dipengaruhi oleh perbaikan kinerja korporasi berbasis sumber daya alam (SDA). 

Adapun transaksi modal dan finansial pada triwulan III 2021 mencatat surplus yang makin meningkat, terutama bersumber dari investasi langsung. Pada triwulan III 2021, transaksi modal dan finansial mencatat surplus sebesar 6,1 miliar dolar AS (2,0% dari PDB), lebih tinggi dari capaian surplus pada triwulan sebelumnya sebesar 1,6 miliar dolar AS (0,6% dari PDB).  

Surplus tersebut bersumber dari aliran masuk neto (net inflows) investasi langsung yang tetap terjaga sebesar 3,3 miliar dolar AS. Investasi lainnya juga mengalami surplus, setelah mengalami defisit pada triwulan sebelumnya, yang dipengaruhi oleh penurunan pembayaran neto pinjaman luar negeri, peningkatan penempatan simpanan nonresiden di dalam negeri, serta tambahan alokasi Special Drawing Rights (SDR). 

"Selain itu, investasi portofolio selama triwulan III 2021 juga mencatat net inflows yaitu sebesar 1,1 miliar dolar AS, meskipun menurun dari triwulan sebelumnya yang sebesar 4,0 miliar dolar AS, sejalan dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang masih berlangsung," pungkas Erwin.

(SANDY)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement