sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Neraca Perdagangan Jatim dengan Kalteng 2021 Surplus Rp3,41 Triliun

Economics editor Lukman Hakim
14/12/2022 08:00 WIB
Pemprov Jatim mencatat surplus neraca perdagangan antar daerah salah satunya dengan Kalimantan Tengah (Kalteng) sebesar Rp3,41 triliun.
Neraca Perdagangan Jatim dengan Kalteng 2021 Surplus Rp3,41 Triliun (FOTO: Ilustrasi/MNC Media)
Neraca Perdagangan Jatim dengan Kalteng 2021 Surplus Rp3,41 Triliun (FOTO: Ilustrasi/MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) mencatat surplus neraca perdagangan antar daerah salah satunya dengan Kalimantan Tengah (Kalteng) sebesar Rp3,41 triliun.

Kalteng menjadi daerah tujuan misi dagang karena sejauh ini transaksi perdagangan dengan Jatim baik penjualan maupun pembelian selalu menunjukkan angka yang signifikan. Bahkan mengalami surplus bagi Jatim. 

Perdagangan Jatim dengan Kalteng di tahun 2021 mencapai Rp5,53 trilliun. Rinciannya, nilai penjualan Rp4,47 trilliun dan nilai pembelian senilai Rp1,06 trilliun . "Sehingga, dari transaksi kedua provinsi mengalami surplus senilai Rp3,41 trilliun bagi Jatim," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (13/12/2022). 

Beberapa komoditas utama Jatim yang dibeli Kalteng antara lain pupuk, beras, makanan ternak, minuman kalori, sapi, sabun, kendaraan bermotor, produk makanan, susu bubuk murni dan semen. 

Sedangkan komoditas Kalteng yang dibeli Jatim antara lain, minyak, kelapa sawit mentah, batubara, kayu, karpet, alat elektronik, mesin pengolah data, tabung, pipa dan selang, pompa, konduktor listrik dan udang. 

Khofifah mengatakan, konektivitas misi dagang ini dibangun secara komprehensif bersama jajaran Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jatim dengan Kadin Kalteng termasuk dengan organisasi Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia atau Iwapi dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
"Begitu juga dengan organisasi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Jatim bersama organisasi perangkat daerah (OPD) melakukan kerja sama melalui MoU atau Nota Kesepahaman antar BUMD maupun dengan trader dan buyer termasuk pelaku usaha dagang lainnya," jelasnya. 

Dua bulan lalu, kata dia, Pemprov Jatim melakukan misi dagang  ke Provinsi Aceh. Dari hasil misi dagang tersebut, dua hari lalu didapatkan tindak lanjut pengembangan SDM ASN. Maka yang hadir adalah BPSDM Aceh ke Jatim. "Jadi, mana yang menurut provinsi-provinsi yang kita kunjungi, memberikan bagian penguatan bagi masing-masing provinsi akan segera ditindaklanjuti," pungkasnya. 

Sementara itu, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Prawoto  mengapresiasi momentum misi dagang sekaligus menindaklanjuti kerjasama dari berbagai hal yang bisa dilakukan secara bersama. "Sebab, kerjasama ini diperlukan untuk memperlancar semua kegiatan ekonomi antara kedua provinsi," tutup Khofifah. (RRD)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement