IDXChannel - Neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2021 diperkirakan mengalami surplus sebesar USD2,23 miliar. Namun angka tersebut sedikit lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tercatat surplus USD2,36 miliar.
Ekonom Josua Pardede mengatakan, penurunan surplus perdagangan tersebut cenderung disebabkan oleh laju pertumbuhan bulanan impor yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan bulanan ekspor akibat kenaikan harga minyak dunia secara rata-rata sebesar 8,14 persen mtm.
"Pertumbuhan impor secara bulanan diperkirakan mencapai 9,6 persen mtm atau sebesar 44,94 persen yoy secara tahunan. tahunan sendiri diperkirakan sebesar," kata Josua di Jakarta, Kamis (15/7/2021).
Secara bulanan, baik ekspor maupun impor mengalami peningkatan, didorong oleh seasonal factor yakni normalisasi aktivitas perdagangan pasca lebaran. Dari sisi ekspor, peningkatan ekspor cenderung tertahan akibat menurunnya aktivitas manufaktur dari negara mitra dagang utama Indonesia, seperti India dan China, yang masing-masing turun ke level 48,1 dan 51,3.
"Tertahannya ekspor juga disebabkan oleh tren penurunan harga CPO bulan Juni, yang secara rerata turun sebesar 12 persen mtm. Pertumbuhan ekspor secara bulanan sebesar 7,4 persenmtm atau sebesar 48,45 persen yoy secara tahunan," tandasnya. (RAMA)