sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Permintaan Meningkat, Neraca Perdagangan Sektor Kelautan dan Perikanan Surplus Rp27 Triliun

Economics editor Tia Komalasari/IDXChannel
28/06/2021 12:44 WIB
Neraca perdagangan sektor Kelautan dan Perikanan surplus sebesar USD1,9 miliar atau setara dengan Rp27 triliun.
Neraca perdagangan sektor Kelautan dan Perikanan surplus sebesar USD1,9 miliar atau setara dengan Rp27 triliun. (Foto: MNC Media)
Neraca perdagangan sektor Kelautan dan Perikanan surplus sebesar USD1,9 miliar atau setara dengan Rp27 triliun. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Sektor kelautan dan perikanan mencatatkan kinerja positif selama 5 bulan awal 2021. Bahkan neraca perdagangan sektor ini surplus sebesar USD1,9 miliar atau setara dengan Rp27 triliun. Angka ini naik 3,72% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Secara kumulatif, nilai ekspor produk perikanan pada Januari–Mei, mencapai USD2,1 miliar. Angka ini naik 4,94% dibanding periode yang sama tahun 2020.

"Ini suatu hal yang patut kita syukuri dan membuat kita semakin yakin bahwa sektor kelautan dan perikanan bisa menjadi pengungkit ekonomi di masa pandemi," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Artati Widiarti saat melihat data BPS 480 kode HS 8 digit produk perikanan, di Jakarta, Senin, (28/6/2021).

Artati mengungkapkan jajarannya berperan aktif dalam peningkatan ekspor antara lain melakukan komunikasi dengan Perwakilan RI di berbagai negara guna memfasilitasi kebutuhan para eksportir. Selain itu,  juga memastikan hambatan dan permasalahan ekspor dapat diminimalisir dengan antisipasi dan komunikasi lintas otoritas kompeten terutama di pasar Tiongkok dan AS. Salah satu yang krusial adalah memastikan kepatuhan para pelaku usaha dalam pemenuhan Seafood Import Monitoring Program (SIMP) yang dipersyaratkan oleh AS. 

"Khususnya masih dalam situasi pandemi ini, kami intensifikasi virtual business matching dan promosi produk KP dengan dukungan Perwakilan RI di luar negeri. Disisi lain, untuk lebih menyinergikan kebutuhan domestik sesuai kondisi terkini, salah satunya adalah dengan melakukan intervensi dan kordinasi mengenai efisiensi transportasi ekspor langsung. Cakupannya adalah kontinyuitas transportasi ke negara ekspor, serta terbangunnya fasilitas dan dukungan di Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT)," jelas Artati.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement