Bahkan salah satu akun yang mengklaim dirinya sebagai seorang profesional di bidang AI tidak akan menggunakan penerapan Face Recognition.
"Makasih. Saya secara profesional kerja di bidang AI tapi tidak akan pernah berpartisipasi (termasuk sbg pengguna) untuk penerapan AI yang seperti ini,” tulis akun tersebut.
“Absolute mess. Hanya karena kamu bisa, bukan berarti kamu perlu melakuknnya. Apalagi di negara yang penerapan kebijakan keamanan datanya amburadul,” tambahnya.
Meski banyak netizen yang mempertanyakan keamanan data dari layanan tersebut, banyak juga netizen yang mengapresiasi inisiatif KAI dalam memudahkan penggunanya.
"Memang keren. Kurun waktu 9 tahun (2013 -> 2022). PT KAI bisa berubah dari vrindavan menuju masa depan," tulis salah satu akun yang mengapresiasi inovasi KAI.