sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ngototnya Jokowi Dibalik Hebatnya RI Dalam Penanganan Covid Se-Asia Pasifik

Economics editor Rista Rama Dhany
09/03/2021 18:51 WIB
Presiden Jokowi merupakan salah satu orang yang ngotot untuk vaksin sinovac dipakai oleh warga Indonesia sebagai penanganan dan pengendalian virus covid-19.
Ngototnya Jokowi Dibalik Hebatnya RI Dalam Penanganan Covid Se-Asia Pasifik (FOTO: MNC  Media)
Ngototnya Jokowi Dibalik Hebatnya RI Dalam Penanganan Covid Se-Asia Pasifik (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan salah satu orang yang ngotot untuk vaksin sinovac dipakai oleh warga Indonesia sebagai penanganan dan pengendalian virus covid-19.

Pro-kontra pun terhadap vaksin tersebut ramai diperbincangkan, bahkan terjadi penolakan karena takut efek samping. Namun, Presiden Jokowi, meyakinkan rakyat Indonesia dengan menjadi orang pertama di Indonesia yang disuntik vaksin sinovac pada Rabu 13 Januari 2021 lalu.

Bahkan ia berujar, orang yang menolak disuntik vaksin covid di saat pandemi seperti ini akan merugikan diri sendiri dan orang lain.

““Kalau ada yang tidak mau divaksin tidak hanya merugikan diri sendiri tapi juga merugikan orang lain,” kata Jokowi.

Apalagi, mendapatkan vaksin covid tidaklah perkara mudah, pemerintah harus lihai melakukan berbagai lobi-lobi antara pemimpin negara. Jokowi pernah mengungkapkan, bahwa vaksin covid menjadi rebutan banyak negara. 215 negara berebut mendapatkan vaksin.

"Tapi kita berusaha dari beberapa negara dan itu jadi rebutan 215 negara ini yang harus sadar tidak mudah mendapatkan vaksin sekarang ini," terang Jokowi.

Setelah perdebatan pro-kontra di masyarakat, akhirnya sampai saat ini masyarakat antusias untuk mendapatkan suntik vaksin covid. Puluhan Jutaan dosis vaksin dari Sinovac Life Sciences Co Ltd terus berdatangan ke Indonesia. 

Terakhir, Indonesia juga telah kedatangan 1 juta dosis vaksin jenis AstraZeneca. Dan, Indonesia adalah negara pertama di Asia yang menerima vaksin ini yang dikelola oleh badan dunia World Health Organization (WHO).

Seperti diberitakan sebelumnya, Indonesia dulu diolok-olok banyak negara lain karena memilih vaksin sinovac asal China. Indonesia dianggap sebagai kelinci percobaan dalam penerapan vaksin covid-19 untuk manusia terutama warga negaranya sendiri.
Hal tersebut diungkapkan oleh CEO Bio Farma, Honesti Basyir dalam Rapat Rakornas yang disiarkan live di channel YouTube BNPB Indonesia, Selasa (9/3/2021). Ia secara blak-blakan menjelaskan situasi yang sempat dialami pemerintah.

“Memang kami di bully, tapi di Bio Farma dibully adalah vitamin. Sedih juga kita mau melakukan clinical trial disebut Indonesia menjadi kelinci percobaan,” terang Honesti dalam sesi dikusi dengan para jurnalis.
Tak hanya dianggap sebagai kelinci percobaan, Bio Farma juga disebut terancam utang besar-besaran, sebab saat itu belum ada kontrak terkait vaksin sehingga hal tersebut menyalahi aturan. Di sisi lain, Bio Farma telah membeli vaksin padahal tidak ada dana sama sekali.

“Kalau tidak mengambil posisi, maka kita tidak dapat memiliki vaksin seperti saat ini. Indonesia menjadi salah satu negara yang dipuji dalam sisi penyiapan vaksin. Bahkan di Asia Pasifik, Indonesia menjadi negara yang terbesar melakukan vaksinasi. Jadi ini sebagai suatu hal yang patut disyukuri,” tuntasnya. (RAMA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement