Habibullah mengatakan menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Februari 2023 turun 0,26 persen dibanding periode yang sama tahun 2022, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan turun 1,95 persen, sedangkan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 58,76 persen.
"Ekspor nonmigas Februari 2023 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu USD5,04 miliar, disusul Amerika Serikat USD1,91 miliar dan Jepang USD1,74 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 42,99 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar USD3,97 miliar dan USD1,25 miliar," papar dia.
Sementara, jika dilihat menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–Februari 2023 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD6,00 miliar (13,72 persen), diikuti Kalimantan Timur US$5,10 miliar (11,67 persen) dan Jawa Timur USD3,83 miliar (8,75 persen). (RRD)