Selain menargetkan pertumbuhan laba dan pendapatan, perseroan juga akan menambah luas lahan perkebunan seluas 3.000 hektare tahun ini. Sementara, total lahan tertanam seluas 26 ribu hektare.
Saat ini perseroan tengah mengembangkan dua wilayah lahan baru yang berlokasi di Kapuas dan Gunung Mas di Kalimantan Tengah. Secara rinci, di wilayah Kapuas akan ada penambahan 1.000 hektare, sedangkan di wilayah Gunung Mas akan ada penambahan 2.000 hektare.
“Kami siapkan Rp200 miliar belanja modal untuk penambahan lahan dan pabrik,” kata Miniwati.
Lebih lanjut, dana hasil penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) akan digunakan perseroan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi, pembiayaan penanaman baru, dan modal kerja entitas anak.
Untuk fasilitas produksi ditargetkan rampung pada kuartal IV-2023 ini. Dengan penambahan pabrik baru tersebut, produksi perseroan diperkirakan mencapai 400 ribu ton tandan buah segar (TBS) pada akhir tahun.
(YNA)