IDXChannel - Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2 persen di 2025. Proyeksi tersebut tercantum dalam OECD Economic Survey of Indonesia 2024.
Dalam laporannya, OECD menyampaikan bahwa pertumbuhan Indonesia telah pulih kembali pasca pandemi walaupun masih harus berhati-hati dalam menentukan kebijakan fiskal dan moneter untuk menjaga stabilitas makroekonomi.
Sekjen OECD, Mathias Cormann, menyampaikan bahwa Survei Ekonomi OECD Indonesia 2024 ini dilakukan seiring dengan kemajuan proses aksesi Indonesia ke OECD. Aksesi merupakan perjalanan transformasi yang positif baik bagi Indonesia maupun OECD.
"Proses ini akan memperkuat kemitraan yang telah lama terjalin, yang semakin luas, mendalam, dan kokoh, serta akan mendukung Indonesia dalam memperkuat agenda reformasi strukturalnya secara komprehensif," kata Cormann dalam peluncuran survei, Selasa (26/11/2024).
OECD menyampaikan bahwa pendapatan per kapita Indonesia meningkat tiga kali lipat selama 25 tahun terakhir, dan kemiskinan ekstrem telah menurun.
Kebijakan pemerintah untuk memperluas akses terhadap pendidikan dasar membantu meningkatkan kualitas tenaga kerja, di samping penguatan kebijakan pendidikan kejuruan juga efektif meningkatkan keterampilan dan mempersiapkan pekerja dengan lebih baik untuk memasuki industri modern.
Selain itu, peluang kerja bagi perempuan juga telah meningkat sehingga mengurangi kesenjangan gender dalam angkatan kerja.
Sejalan dengan upaya Pemerintah dalam mendorong investasi di bidang ekonomi digital, Survei ini menggarisbawahi peran ekonomi digital Indonesia sebagai pendorong utama pertumbuhan dan inklusivitas.
E-commerce di Indonesia telah tumbuh pesat, termasuk pengembangan ekosistem digital dengan peningkatan jumlah perusahaan startup. E-government dinilai berhasil berkembang pesat dalam meningkatkan layanan kepada masyarakat, dan mengurangi biaya operasional.
(NIA DEVIYANA)