Adapun demikian, indeks literasi dan inklusi keuangan perempuan baru mencapai 36,13 persen dan 75,15 persen, sementara laki-laki berjumlah 39,94 persen dan 77,24 persen.
"Fakta ini menggambarkan dibutuhkannya pemberdayaan untuk wanita, dan saya percaya mengajak wanita untuk ikut dalam akses ke teknologi keuangan dapat memajukan literasi dan inklusi perempuan" jelasnya.
Oleh sebab itu OJK berkomitmen untuk terus memperkuat edukasi keuangan dan memperluas akses keuangan bagi perempuan sebagai sasaran prioritas, yang dilakukan baik secara tatap muka maupun melalui sarana digital.
"Saya sangat menyukai kutipan ini, ketika kamu mengajari seorang lelaki, kamu mengajari individu, namun ketika kamu mengajari perempuan maka kamu mengajari generasimu,” ujarnya.
(FRI)