"Trennya orang kalau berbuka puasa pasti di tempat - tempat hotel yang ada restorannya. Mereka kalau dulu suka sendiri, jalan-jalan beli takjil, sekarang tempat-tempat hotel resto penuh," tambahnya.
Guna memastikan kesehatan tamu dan karyawan hotel, pihaknya juga rutin melakukan pengecekan status tamu hotel melalui aplikasi Peduli Lindungi. Dari aplikasi inilah status tamu sudah tervaksin atau tidak bakal terdeteksi.
"Cukup ngecek Peduli lindungi, apakah sudah vaksin satu, dua, atau booster, terus pengecekan suhu tetap, handsanitizer, jaga jarak tetap harus dilaksanakan, kerumunan juga kita hindari. Dari pihak hotel membuat properti kita sehat aman utama, didisinfektan itu persyaratan yang kita lakukan, kalau tidak bahaya juga," bebernya.
Pihaknya mengaku masyarakat dan tamu yang datang mayoritas sudah seluruhnya tervaksin booster, bahkan beberapa tamu sudah dengan kesadarannya menanyakan mengenai penerapan protokol kesehatan di hotel tempatnya menginap. Hal ini yang disebut Agoes memudahkan pengusaha hotel untuk meyakinkan masyarakat untuk menginap di Kota Malang.
Sementara itu Ketua PHRI Kota Batu Sujud Hariadi menyatakan, okupansi perhotelan di Kota Batu sudah berangsur-angsur layaknya normal sebelum adanya pandemi Covid-19. Di masa libur lebaran saja, sudah ada di atas 50 persen kamar hotel yang dipesan para tamu.