Disamping itu, menurut WHO, analisis data awal terkait penularan virus varian Omicron seperti di Inggris dan Afrika Selatan, serta hasil uji dari para produsen vaksin, menunjukkan bahwa varian Omicron masih dapat menyerang tubuh yang telah memiliki kekebalan atau imunitas terhadap COVID-19. Baik kekebalan dari vaksinasi ataupun infeksi yang diderita sebelumnya.
Beberapa studi lain menyatakan bahwa antibodi spesifik yang terbentuk berkurang kemampuannya dalam melindungi terhadap Omicron. Namun jenis kekebalan lain masih mampu melindungi.
"Untuk itu mari kita terus menjaga kebugaran tubuh kita yang diiringi dengan pengadaan studi-studi ilmiah yang dapat menguatkan pengendalian COVID-19 di Indonesia," pungkas Wiku.
(SANDY)