"Beli Kreatif Danau Toba juga bertujuan untuk menumbuhkan rasa bangga terhadap pembelian produk Sumatera Utara khususnya dari kawasan Danau Toba. Melalui Bimbingan Teknis Beli Kreatif Danau Toba ini, para peserta pelaku ekonomi kreatif diharapkan dapat meningkatkan pengetahuannya untuk mendukung pemasaran melalui digital marketing untuk memasarkan produknya, perluasan pasar ke dalam market place yang bertujuan untuk meningkatkan omset dari pelaku kreatif," harapnya.
Pelaku ekonomi kreatif, kata Tonny, dapat naik kelas dengan menatap peluang yang ada. Untuk itu ia berharap pelaku ekonomi kreatif dapat kreatif, inovatif, dan produktif dengan melakukan peningkatan kualitas, peningkatan kuantitas serta melaksanakan kontinuitas produknya."Teruslah berinovasi," pungkasnya.
Selama satu bulan program Beli Kreatif Danau Toba sudah terlihat perkembangan yang menggembirakan. Kendala dari segi penjualan di lapangan tidak terlalu terasa, hal ini terbukti dengan adanya peningkatan penjualan selama program berjalan, dan perkembangan penjualan bukan hanya ada peningkatan omset saja namun juga ada penambahan aset digital dalam penjualan, seperti Sosial Media yang digunakan untuk penjualan dan marketplace yang sebelumnya tidak ada menjadi ada, sebelumnya satu menjadi dua dan seterusnya.
Salah seorang pelaku ekraf Toba, Julina Marta Hutapea (39), pemilik Dapur Dainang yang memproduksi Sambal Mie Gomak, Hare Toba dan The Sasagun, mengatakan sangat terbantu dengan adanya Bimtek Beli Kreatif Danau Toba ini.
"Kita semakin memahami pentingnya pemasaran produk secara digital untuk meningkatkan omset ekraf. Selama ini memang sudah kita lakukan penjualan secara online dengan menggunakan media Facebook dan Instagram pribadi namun hasilnya belum maksimal," tukasnya.