Sedangkan kebutuhan baja HRC per Plate nasional mencapai 4,8 - 5,3 juta ton per tahun. “Atas dasar data tersebut, artinya kebutuhan HRC sudah dapat dipenuhi oleh pabrikan dalam negeri,” kata Silmy.
Pabrik baru tersebut sudah disiapkan untuk mengantisipasi peningkatan kapasitas produksi sampai dengan 4 juta ton per tahun. Sehingga, pengembangan investasi yang dibutuhkan perusahaan lebih rendah dibandingkan dengan investasi pabrik kompetitor di dalam dan luar negeri.
Penyelesaian pembangunan pabrik semula direncanakan beroperasi pada awal tahun 2020, namun sempat tertunda karena adanya pandemi Covid-19. Kendala yang dihadapi saat itu adalah pada tahap commissioning dikarenakan kesulitan dalam mendatangkan teknisi dari luar negeri. HSM 2 dibangun oleh konsorsium bersama SMS Group Jerman dan PT Krakatau Engineering.
“Kita bersyukur akhirnya proyek HSM 2 ini bisa selesai karena dengan dioperasikannya pabrik ini akan semakin memperbaiki kinerja Krakatau Steel, terlebih saat ini terjadi peningkatan harga baja dunia pada 6 bulan terakhir,” tutur dia.
(SANDY)