IDXChannel - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) menjajaki bisnis dengan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Terapung melalui anak usahanya PT Krakatau Tirta Industri. Pembangunan ini sekaligus upaya untuk memangkas beban listrik perseroan hingga Rp7,8 miliar per tahun.
Proyek ini akan menggandeng PT Akuo Energy Indonesia, bagian dari grup perusahaan energi terbarukan asal Prancis, Akuo Energy SAS.
Direktur Utama KRAS, Silmy Karim, menjelaskan inisiasi strategis ini diharapkan dapat menyediakan energi terbarukan yang ramah terhadap lingkungan, khususnya berkenaan dengan ketenagalistrikan. Menurutnya proyek ini ditaksir menelan biaya investasi sebesar USD14 juta.
"Kapasitas yang akan dihasilkan PLTS pada tahap awal adalah 16 MW dengan nilai penghematan biaya listrik sebesar Rp7,8 miliar per tahun. Proyek ini direncanakan dapat beroperasi secara komersial pada akhir 2022. Selanjutnya, PT KTI ditargetkan akan menambah kapasitasnya menjadi 40 MW," ungkap Silmy dalam keterangan resminya yang diterima tim IDX Channel, Selasa (6/4/2021).
Sejatinya, proyek PLTS Terapung ini dibangun dengan memanfaatkan area permukaan waduk penampungan air PT KTI di Waduk Krenceng, Cilegon, Banten.