"Hal ini membuat penghematan besar bagi perusahaan kami. Kondisi normal saja dengan harga solar per liter Rp17.500, berarti dalam per hari kami menghemat sebesar Rp2,6 juta. Sedangkan kondisi tidak ada buah sebesar Rp7 juta,” papar Gunawan.
Gunawan juga memberikan apresiasi atas percepatan pemasangan listrik sehingga produksi pengolahan kelapa sawit tetap berjalan normal.
“Kami berterima kasih kepada PLN, karena kami sangat membutuhkan listrik di tengah kondisi suplai bahan bakar yang sulit, kami berharap dengan masuknya PLN dapat meningkatkan produksi pengolahan kelapa sawit PT TBS,” ungkap Gunawan.
PT TBS mengolah buah kelapa sawit untuk menghasilkan minyak kelapa sawit mentah (CPO), sedangkan inti (kernel) dan cangkang akan digunakan untuk komoditi dalam negeri dan ekspor. Hal ini yang menyebabkan PT TBS membutuhkan listrik demi menjaga kelangsungan kegiatan produksi.
Penyalaan pasang baru listrik pada PT TBS dapat diselesaikan dengan baik atas sinergi PLN bersama Haleyora Power, di mana PLN menyiapkan infrastruktur hingga dapat teraliri ke lokasi sedangkan Haleyora Power melalui aplikasi ListriQu membantu memenuhi kebutuhan pelanggan dalam perbaikan instalasi di sisi pelanggan.
“PLN terus berkomitmen menjaga kehandalan dan meningkatkan pelayanan dengan kemudahan layanan yang diberikan sesuai kebutuhan, terutama di masa pandemi Covid-19 saat ini,” ujar Benny. (TYO)