Menyinggung bantun pemerintah yang dikucurkan melalui Wakil Rakyat dapil Kukar Muhammad Samsun. Adi menuturkan, sejauh ini pihaknya telah sangat terbantu, adapun bantuan diberikan berupa alat sintang seperti traktor, dan irigasi.
“Karena juga kinerja antara pemerintah kabupaten dan provinsi saling membantu. Harapan saya ini bisa berkesinambungan/berkelanjutan karena sebagian jalan dan irigasi belum selesai, mudahan 2023-2024 jalan usaha tani dan irigasi selesai,” kata Adi.
Petani Raup Rp18 Juta
Saat ini Kelompok Tani Gapoktan Desa Sumber Sari telah berhasil panen selama dua kali dalam setahun. Hasil bisanya di jual oleh masing-masing petani ke pasar dengan harga Rp13 ribu per kilogram.
Hasil untuk 1 hektare lahan produktif biasanya mencapai 5-6 ton. Jika harga jual dalam 1 ton di kurang biaya operasional, kemungkinan per penduduk bisa memperoleh Rp3 juta per bulan.
“Kalau 1 hektare biasanya mencapai 6 ton. Artinya penduduk bisa mendapatkan Rp18 juta per tiga bulan,” kata Adi.
Muhammad Samsun menambahkan, terkait dengan penyelesaian irigasi pihaknya pasti akan terus mendorong agar pemerintah Provinsi Kaltim agar betul-betul memperhatikan lahan pertanian. Karena itu memang sudah menjadi kewenangannya.
Sementara itu, Bupati Edi Damansyah mengaku memang sebelumnya panen di Desa Sumber Sari tidak begitu memuaskan, namun setelah adanya program Makmur Idaman yang dicanangkan, sektor pertanian di Kutai Kartanegara kembali normal.
“Alhamdulilah program yang dibuat ini bisa membawa kepada kelegaan pada masyarakat. Ini akan terus kita lanjutkan di Kukar,” tandasnya.
(FRI)