IDXChannel - Para petinggi keuangan dari negara-negara G20 menekankan pentingnya independensi bank sentral. Mereka juga berjanji untuk meningkatkan kerja sama dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan pada Jumat usai pertemuan dua hari di Afrika Selatan.
Dilansir dari laman Investing Sabtu (19/7/2025), dalam komunike pertama mereka sejak Oktober lalu, para menteri dan gubernur bank sentral menyoroti ketidakpastian dalam ekonomi global yang disebabkan oleh konflik, ketegangan perdagangan, dan seringnya peristiwa cuaca ekstrem.
Sementara isu independensi bank sentral telah menjadi sorotan utama dalam pertemuan di kota pesisir Durban, Afrika Selatan, setelah Trump berulang kali menegur Ketua Federal Reserve Jerome Powell karena tidak memangkas suku bunga dan ini merupakan serangan yang telah mengguncang pasar keuangan global.
"Pembelaannya yang kuat dan disambut baik terhadap independensi bank sentral sangat menonjol, mengingat serangan Presiden Trump terhadap Ketua Powell," ujar Mark Sobel, Mantan Pejabat Senior Departemen Keuangan yang kini menjabat Ketua Forum Moneter dan Lembaga Keuangan Resmi AS.
Komunike tersebut dicapai tanpa kehadiran Menteri Keuangan AS Scott Bessent dalam pertemuan dua hari tersebut, dengan Washington diwakili oleh Michael Kaplan, yang bertindak sebagai Wakil Menteri Keuangan untuk urusan internasional.
Bessent juga tidak menghadiri pertemuan para Kepala Keuangan G20 sebelumnya di Cape Town pada bulan Februari, meskipun Washington dijadwalkan untuk menjabat sebagai presiden bergilir G20 pada bulan Desember.
Bank sentral sangat berkomitmen untuk memastikan stabilitas harga, konsisten dengan mandat masing-masing, dan akan terus menyesuaikan kebijakan mereka dengan cara yang bergantung pada data. "Independensi bank sentral sangat penting untuk mencapai tujuan ini," kata komunike tersebut.
Wakil Menteri Keuangan Afrika Selatan, David Masondo menuturkan, hasil pertemuan yang tercantum dalam komunike tersebut disetujui oleh semua anggota dan berpusat pada isu-isu makroekonomi strategis.
Seorang Pejabat Gedung Putih tidak membahas komunike hari Jumat secara khusus, tetapi mengatakan Washington cenderung kembali ke arah rencana dasar ketika mengambil alih kepresidenan G20.
Komunike tersebut juga mengakui pentingnya Organisasi Perdagangan Dunia untuk memajukan isu-isu perdagangan. "Mencapai apa yang telah kami capai dalam situasi ini, saya menganggapnya sebagai keberhasilan besar," ujar Menteri Keuangan Afrika Selatan Enoch Godongwana setelah pertemuan kelompok tersebut, yang juga mencakup China, Rusia, negara-negara Eropa, dan negara-negara ekonomi berkembang besar.
Josh Lipsky, Ketua Ekonomi Internasional di Atlantic Council, mengomentari fakta bahwa G20 mengeluarkan komunike: "Ini merupakan tanda positif memasuki tahun kepresidenan AS. Ini adalah suatu momentum," kata dia.
(kunthi fahmar sandy)