IDXChannel - Geliat pariwisata khususnya di Bali mulai meningkat, hal ini berdampak pada tingkat keterisian kamar atau okupansi hotel di Bali yang semakin meningkat.
Seperti diketahui, pariwisata di Bali terpuruk akibat dihantam pandemi covid-19, sejumlah kebijakan dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan perekonomian masyarakat di sana, salah satunya menerapkan Work From Bali (WFB).
Sekjen Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran, mengakui, bahwa pada saat pemerintah menerapkan kebijakan larangan mudik, okupansi hotel memang tertekan cukup besar. Khususnya, okupansi hotel yang berada di Bali.
“Kalau kita bicara peningkatan okupansi sebenarnya yang terjadi saat ini okupansi pada saat larangan mudik itu kan memang terjadi tekanan yang cukup besar ya, khususnya di Bali. Seharusnya banyak wisatawan domestik itu melakukan pergerakan kembali,” ujarnya dalam acara Market Review IDX Channel, Kamis (17/6/2021).
Akan tetapi, Yusran mengatakan, setelah kebijakan larangan mudik selesai, ada peningkatan kunjangan di Bali. Peningkatan kunjungan di Bali disebut masih berlangsung hingga saat ini.
“Saat pembatasan dilonggarkan atau pelarangan mudik itu selesai, juga terjadi peningkatan kunjungan di Bali pada saat itu dan kira-kira masih sampai sekarang. Kemudian, juga diiringi dengan adanya program pemerintah yakni WFB,” kata dia.